Sumber: novo.eu.com

ShareKu - Internet dengan kecepatan tinggi saat ini memang seakan sudah menjadi sebuah kebutuhan primer pada saat ini. Banyak perusahaan penyedia jasa layanan internet pun kini beralih menggunakan peralatan teknologi termutakhir agar dapat mencapai ekspektasi para pengguna jasanya.

Dahulu untuk terhubung dengan jaringan internet diharuskan menggunakan kabel koaksial, namun di karenakan kian banyak orang yang menginginkan internet dengan kecepatan lebih tinggi maka muncul sebuah inovasi dimana dilakukannya pergantian kabel koaksial ke Fiber Optic.
Kini Fiber Optic telah menjadi tulang punggung perusahaan penyedia layanan internet modern agar dapat menyediakan internet berkecepatan tinggi. 

Sistem transfer data dengan fiber optic tidaklah langsung dapat menghantarkan data ke komputer milik konsumen secara langsung. Untuk dapat melakukan hal tersebut, akan di gunakan perangkat lain seperti kabel tembaga atau pemancar sinyal nirkabel. 

Bila menggunakan kabel tembaga, konsekuensinya adalah data hanya dapat dikirimkan ke satu komputer saja atau dengan kata lain hanya satu komputer saja yang tersambung dengan jaringan internet sedangkan dengan pemancar sinyal nirkabel maka data dapat dibagikan ke beberapa komputer atau alat elektronik yang dapat menangkap sinyal data sehingga jaringan internet dapat tersambung ke beberapa gadget. Sistem pemancar sinyal nirkabel ini biasanya kita sebut sebagai Wireless Fidelity (WiFi).

Ada sebuah pertanyaan dikalangan para ahli telekomunikasi tentang bagaimana kalau cahaya dari kabel fiber optic di buat untuk dapat langsung memancarkan sinyal ke perangkat lain dan langsung dapat mengirimkan data ke komputer, gadget dan lain sebagainya? 
Ilustrasi LiFi (Sumber: blog.skhynix.com)

Itulah yang menjadi ide dari sebuah penelitian yang dilakukan di Oxford University dan University College, dimana membuat peran serupa dengan jaringan WiFi namun ini berasal dari cahaya yang dijadikan medium pengantar datanya dengan memperkuat cahaya yang berasal dari fiber optic tersebut. Teknologi ini sendiri diberi nama Light Fidelity (LiFi) oleh seorang bernama Harald Haas.
 
Harald Haas (Sumber: ted.com)
Definisi LiFi
LiFi merupakan sebuah tekonologi jaringan nirkabel yang memiliki kecapatan tinggi dan mirip dengan dengan WiFi. LiFi memanfaatkan cahaya tampat untuk mengirimkan data, dimana dibutuhkan dua sumber cahaya pada tiap ujung untuk dapat melakukannya. 

Kelebihan
IEEE Spectrum,  menuliskan bahwa LiFi mampu mentransfer data dengan kecepatan hingga 100 Gbps, berkali-kali lipat lebih cepat bila dibandingkan Wi-Fi tercepat saat ini (802.11ac) yang 'hanya' memiliki kecepatan hingga 7 Gbps.

Klaim LiFi memiliki kecepatan lebih tinggi pula di  'amini' oleh National Geograpich dimana mereka menyatakan bahwa dengan LiFi kita dapat mengunduh 23 DVD hanya dalam waktu satu detik saja karena uji laboratorium menunjukkan bahwa kecepatan LiFi mencapai lebih dari 200 Gbps.

Kekurangan
Meski kecepatanya yang sangat fantastis, LiFi memiliki kekurangan dari sisi pengiriman datanya yang memuat penggunanya sedikit kesulitan. Pengiriman datanya yang berbasis cahaya mengharuskan LiFi harus diletakkan diruangan yang terang dan tak terkena sinar matahari karena faktor pencahayaan sangat berpengaruh. Bila berada diruangan yang gelap ataupun terkena sinar matahari maka dipastikan bahwa pengiriman data akan terganggu. Hal ini yang membuat LiFi sulit untuk menggantikan peran WiFi.
 
Sumber: purelifi.com
Melihat keterbatasannya maka untuk sekarang ini LiFi belum dipersiapkan untuk menggantikan peran WiFi namun para pakar telekomunikasi berharap teknologi ini dapat diaplikasikan ke hal lain nantinya karena melihat dari sisi potensi yang luar biasa dari teknologi ini.
Itulah sekilas penjelasan tentang Light Fidelity (LiFi), sebuah teknologi terbaru yang memiliki kecepatan lebih dari WiFi.
Apabila memiliki pertanyaan terkait artikel Li-Fi, Teknologi Terbaru Yang Lebih Cepat Dari WiFi , silahkan tulis dikolom komentar ya.